Rabu, 27 April 2011

DAMPAK INFLASI BAGI PRODUSEN

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.


Bagi produsen inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika kondisinya seperti itu, produsen akan terdorong untuk memperbanyak bahkan melipatgandakan produksinya,namun bila inflasi menyebabkan kenaikan biaya produksi maka kondisi ini merugikan bagi produsen. Produsen akan mengurangi produksinya atau bisa juga berhenti untuk beberapa waktu. Hal lain juga bisa terjadi yaitu perusahaan tersebut bangkrut ( tidak memproduksi lagi),dikarenakan tidak sanggup untuk mengikuti laju inflasi.

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI KONSUMEN

Adanya kenaikan harga terkadang memaksa konsumen tingkat menengah kebawah lebih memilih mengkonsumsi barang dengan harga rendah sekalipun barang konsumsi tersebut ‘kualitas dua’ , tak sedikit pula yang terpancing oleh akal bulus produsen yang memproduksi barang serupa dengan elemen yang lain,hanya terlihat sama diluar saja yang bisa disebut ‘barang bajakan’. Barang imitasi atau barang bajakan diketahui lebih laku dibandingkan barang asli.


Inflasi Menyiksa Komsumen
Jika benar-benar sudah tidak mampu membeli barang karena kenaikan harga,jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah mengonsumsi apapun yang dapat dikonsumsi, di desa-desa dan perkampungan banyak keluarga yang mengonsumsi nasi aking atau bisa disebut nasi basi, nasi ini hanya dikeringakan lalu dimasak kembali, nasi seperti ini jelas tidak baik utuk gizi si konsumen tersebut,namun apa daya ketika ia tidak mampu membeli beras. Ini pula yang akhirnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah sebelum menaikkan harga barang terutama harga bahan pokok.

Arsitektur Perbankan (Tugas 5)

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://oziekonomi.wordpress.com
http://syadiashare.com/pengertian-uang-dan-jenis-jenis-uang.html
Buku Ekonomi Akutansi Kelas 3 penerbit Erlangga.

Kebijakan Moneter (Tugas 5)

Kebijakan moneter adalah tindakan penguasa moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar itu pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Istilah kebijakan moneter banyak dipakai untuk menyebutkan seluruh tindakan yang mempengaruhi jumlah uang beredar dan harga uang (tingkat suku bunga). Sedangkan lembaga yang berwenang untuk menjalankan tindakan mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah bank sentral (Bank Indonesia).

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai kestabilan ekonomi yang diwujudkan dalam kestabilan harga-harga barang, sehingga iklim berusaha terkondisi sedemikian rupa dan pada gilirannya tercapai peningkatan kegairahan berusaha. Tujuan kebijakan moneter meliputi hal-hal berikut:

1. Stabilitas Ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang.

2. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi upah maupun keselamatan kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karyawan dan pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.

3. Kestabilan Harga

Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari waktu ke waktu. Harga yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bahwa membeli barang pada tingkat harga sekarang sama dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli uang dari waktu ke waktu adalah sama.

4. Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. Untuk mendapatkan neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter. Misalnya, dengan melakukan devaluasi.

Pengertian Bank dan Jenisnya (Tugas 5)

Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.

Jenis-Jenis Bank

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Pengertian Uang dan Jenisnya (Tugas 5)

Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.

Sejarah Uang

Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak , manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.

Jenis-Jenis Uang

Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:

• Uang kartal

Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).

• Uang Giral

Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.

Masalah perhitungan pendapatan nasional (Tugas 4)

a. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran

Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara,dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita.Biasanya semakin tinggi PDB kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.

Kelemahan dari pendekatan diatas adalah tidak terlalu memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Faktor utama pemicu gejalas diatas adalah masalah distribusi pendapatan.

b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial

Perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat.Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan,kesehatan dan gizi,kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial.Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/materi yang dapat diukur dengan nilai uang.

c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas

Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencarminkan tingkat produktivitas suatu negara. Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

1. Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar,sedangkan komposisinya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64thn) dan berpendidikan tinggi (>SLA),maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.

2. Jumlah dan struktur kesempatan kerja : Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbnyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi.Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktifitas.

3. Faktor-faktor nonekonomi : yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja,tata nilai,faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan.

d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economy)

Angka statistika PDB indonesia yang dilaporkan BPS hanya mencatat kegiatan-kegiatanekonomi formal.DInegara-negara berkembang,keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal.


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://oziekonomi.wordpress.com
Buku Ekonomi Kelas 3 penerbit Erlangga.

Metode Penghitungan Pendapatan nasional (Tugas 4)

Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.

a. Metode Output atau Metode Produksi

Menurut metode ini, PDB adalah total output yang dihasikan oleh suatu perekonomian. Yang dimaksud niali tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input antara :

NT = NO – NI Dimana : NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input antara

b. Metode Pendapatan

Metode pendapatan memandang, nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang di gunakan dalam proses produksi.

Q – f(L,K,U,E) Dimana : Q = output
L = tenaga kerja
K = barang modal
U = uang / financial
E = kewirausahaan

c. Metode Pengeluaran

Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selain periode tertentu.
Nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut:

PDB + C+G+I+(X-M) Dimana : C = konsumsi rumah tangga
G = pengeluaran pemerintah
I = PMTDE
X = ekspor
M = impor

Pengertian dan Jenis jenis Pasar (Tugas 4)

1. Pengertian Pasar
adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

2. Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

*Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

*Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

*Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

*Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

-Pasar Lokal
-Pasar Daerah
-Pasar Nasional dan
-Pasar Internasional

Macam-Macam Elastisitas (Tugas 2)

Elastisitas harga terdiri dari :
a. Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan adalah kepekaan permintaan terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan terhadap harga mengukur seberapa banyak kuantitas permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut.

Macam-macam elastisitas permintaan:
a. Permintaan elastis, Ed > 1
b. Permintaan inelastis, Ed < 1 c. Permintaan elastis sempurna, E d = ~d. Permintaan elastis uniter, E = 1 e. Permintaan inelastis sempurna, E = 0 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitan Permintaan : a. Intensitas kebutuhan b. barang substitusi c. penghasilan konsumen d. perbandingan pendapatan dan harga 2. Elastisitas penawaran Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak kuantitas penawaran atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut. Adanya perubahan harga berpengaruh pada tingkat penawaran. Begitu juga sebaliknya. Berarti elastisitas penawaran menunjukan perbandingan antara perubahan relatif jumlah barang atau jasa yang ditawarkan dengan perubahan harga. Elastisitas penawaran terdiri dari: a. Penawaran elastis, Es > 1
b. Penawaran inelastis, Es < 1
c. Penawaran elastis uniter, Es = 1
d. Penawaran elastis sempurna, Es = ~
e. Penawaran inelastis sempurna, Es = 0

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:
a. Kapasitas produksi
b. Jumlah persediaan
c. Jangka waktu produksi
d. Daya tahan penyimpanan


Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Definisi Elastisitas (Tugas 2)

Elastisitas mengukur seberapa besar perubahan jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi akibat perubahan harga. Untuk menghitung sejauh mana permintaan bereaksi terhadap perubahan harga, digunakan konsep elastisitas. Elastisitas penting artinya bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang paling tepat. Tepat tidaknya kebijakan penentuan suatu barang atau jasa sangat memerlukan pemahaman konsep elastisitas.

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.


Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Pendekatan Kardinal dan Ordinal (Tugas 2)

A. Teori Kardinal
Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dasar dapat dihitung secara nominal. Satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Tokohnya adalah ahli ekonomi aliran subjektif dari Austria seperti: Gosssen, Yeavon, dan Leon Walras.

Dalam pendekatan kardinal yang digunakan adalah pendekatan Guna Batas (Marginal Utility, MU). MU adalah tambahan kepuasan sebagai akibat bertambahnya satu satuan barang yang dikonsumsi. Semakin banyaknya barang yang dikonsumsi maka daya guna marginal (tambahan kepuasan) semakin berkurang, bahkan setelah mencapai titik tertentu menjadi negatif.

Marginal Utility ini diturunkan menjadi Total Utility, di mana Total Utility menunjukan jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi berbagai jumlah barang.
Asumsi pendekatan kardinal:
Kepuasan bisa diukur Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya. Diminishing marginal utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen semakin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut. Pendapatan konsumen tetap Constant marginal utility of money, artinya uang mempunyai nilai subjektif yang tetap. Total utility, adalah addtive dan independent. Addtive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent mengandung pengertian bahwa data guna Xi tidak dipeengaruhi leh tindakan mengonsumsi barang, dan sebaliknya.

B. Teori Ordinal
Menurut teori ini, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat dibandingkan. Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen.

Asumsi pendekatan ordinal:
Konsumen rasional Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum Konsumen konsisten Berlaku hukum transitif

Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Pengertian Perilaku Konsumen (Tugas 2)

Seorang ekonom Jerman bernama Engel mengemukakan hukumnya: “Semakin kecil pendapatan seseorang maka akan semakin besar bagian pendapatannya untuk konsumsi dan sebaliknya”. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi adalah pendapatan, harga barang, kebiasaan, adat istiadat, mode barang, adanya barang sustitusi.
Tujuan yang ingin dicapai konsumen adalah kepuasan maksimum. Perilaku konsumen timbul akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar diperoleh kepuasan maksimal di sisi yang lainnya.

1. Barang
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Barang yang dikonsumsi mempunyai sifat semakin banyak dikonsumsi, maka semakin besar manfaat yang diperoleh.

2. Utilitas
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang, utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif penggunanya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen.

3. Hukum pertambahan manfaat yang makin menurun (The law of Diminishing Marginal Utility)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tapi semakin lama pertambahan itu bukan semakin menurun, bahkan menjadi negatif.
Hukum Gossen I: nilai guna suatu barang jika dikonsumsikan terus-menerus mulua-mula meningkat dan secara perlahan-lahan akan menurun dan akhirnya akan terjadi kejenuhan (kepuasan vertikal = dengan1 jenis barang).
Hukum Gossen II: konsumen akan memuaskna kebutuhannya dalam intensitas yang sama. (kepuasan horizontal = dengan berbagai jenis barang).

4. Konsistensi Preferensi (Transitivity)
Konsep preferensi berkaitan dengan kemamouan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference).


Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Definisi Masalah Pokok Ekonomi (Tugas 1)

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas untuk mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi merupakan ilmu memilih, karena mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Ilmu ekonomi muncul karena karena adanya problem/permasalahan ekonomi. Problem/msalah ekonomi tersebut adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Masalah pokok ekonomi klasik yaitu 5W & 1H. Sedangkan masalah pokok ekonomi modern adalah:
1 What
Yaitu menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlah yang harus diproduksi.
2 How
yaitu bagaimana cara seorang produsen menentukan tingkat produksi, dan memilih serta menggunakan faktor-faktor produksi yang meminimumkan biaya dan memaksimumkan keuntungan baginya.
3 For Whom
yaitu untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, bagaimana distribusi pendapatan untuk masing-masing pemilik faktor produksi.

Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Pengertian dan Hukum Permintaan Serta Penawaran (Tugas 1)

A] Permintaan
adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada tingkat harga selama periode waktu tertentu. Macam-macam permintaan:
a. Permintaan efektif (efective demand)
b. Permintaan potensial (potensial demand)
c. Permintaan mutlak (absolute demand)

Hukum permintaan pada dasarnya merupakan hipotesa yang menjelaskan tentang pengaruh harga terhadap kegiatan permintaan. Bunyi hukum permintaan: “Jika harga barang atau jasa semakin rendah maka jumlah permintaan terhadap barng atau jasa tersebut cenderung meningkat dan sebaliknya jika haraga barang atau jasa meningkat maka jumlah permintaan barang atau jasa cenderung turun”.

B] Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu waktu tertentu. Berbeda dengan hukum permintaan, dalam hukum penawaran disebutkan bahwa “Kenaikan harga suatu barang atau jasa akan mengakibatkan meningkatkan kegiatan penawaran terhadap barang atau jasa tersebut. Sebaliknya, jika harga semakin rendah maka timbul kecenderungan terhadap barang atau jasa tersebut juga berkurang”.


Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran (Tugas 1)

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait
3. Tingkat pendapatan
4. Selera atau kebiaaan
5. Jumlah penduduk
6. Perkiraan haraga di masa depan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan, diantaranya:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang yang terkait
3. Harga faktor produksi
4. Biaya produksi
5. Teknologi produksi
6. Jumlah pedagang
7 Kebijakan pemerintah

Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Sistem Perekonomian (Tugas 1)

1. Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri-ciri:
a. Belum ada pembagian kerjab. Pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum menggunakan uang)c. Kegiatan ekonomi terbentuk karena kebiasaand. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhane. Tanah sebagai sumber kehidupan dan kemakmuranf. Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan
2. Sistem Ekonomi Komando
Ciri-ciri:
a. Semua alat dan sumber produksi dikuasai negarab. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintahc. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah
Keuntungan :
a. Pemerintah bertanggung-jawab sepenuhnya kepada perekonomianb. Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri/produksic. Pemerintah mengatur distribusi barang-barangd. Mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan
Kerugian :
a. Hak milik perrseeorangan tidak adab. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
3. Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Ciri-ciri:
a. Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh Perseoranganb. Ada pembagan kelas dalam masyarakatc. Ada persaingan antar pengusaha
Keuntungan :
a. Setiap individu bebas mengatur perekonomianb. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksic. Adanya persaingan kearah kemajuand. Produksi berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat
Kerugian :
a. Menimbulkan eksploitasib. Menimbulkan monopolic Tidak ada pemerataan pendapatan

Sumber :http://id.wikipedia.orghttp://oziekonomi.wordpress.comBuku Ekonomi Kelas 2 penerbit Erlangga.

Rabu, 13 April 2011

Macam-macam Biaya dan Penerimaan

Macam-macam Biaya.

BIAYA (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.
Macam-macam Biaya (cost)
Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan
Penerimaan dan Keuntungan
Kita ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue.

Penerimaan Total (TR = Total Revenue)
Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit. 
Jika dirumuskan sebagai berikut:
TR = Q x P
Keterangan:
TR = Penerimaan total perusahaan
Q = Jumlah produk yang dihasilkan
P = Harga jual per unit

Penerimaan Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
AR = TR/Q
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan

Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
MR=TR/Q
Keterangan:
MR=penerimaan marginal
TR=tambahan penerimaan total
Q =tambahan jumlah produk yang dihasilkan

Pengertian Produsen dan Fungsi dari Produksi

Pengertian dari Produsen.
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Dalam memasarkan barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal.

Fungsi dari Produksi.
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan.
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku